Sabtu, 12 November 2011


Serunya Jalan-jalan ke Bali



            Sabtu, tanggal 12 Maret 2011 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngawi tahun ajaran 2010/2011 melaksanakan karya wisata ke pulau seribu pura atau yang lebih dikenal dengan nama Bali Island. Karya wisata ini tidak wajib untuk diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas XI, hanya siswa-siswi yang ingin ikut study tour saja, salah satunya adalah aku yang ingin menjelajahi pulau Dewata tersebut karena terkenal dengan tempat-tempat wisatanya yang menawan dan menarik para wisatawan lokal maupun luar untuk mengunjunginya.
            Karya wisata kali ini diikuti oleh 201 siswa dengan 8 orang guru pembimbing. Jumlah peserta tahun ini lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Sehingga bus yang disediakan berjumlah empat. Dengan setiap bus diisi oleh lima puluh penumpang dan tidak ada tempat duduk yang kosong. Bus-bus tersebut dibagi menjadi bus A sampai D, dan aku ikut ke dalam bus C. Dalam setiap bus terisi dengan anak-anak dari tiga sampai empat kelas yang berbeda dikumpulkan menjadi satu, jadi setiap kelas yang ikut bisa dibagi menjadi dua sampai tiga kelompok bus. Aku tidak terlalu suka dengan kondisi ini, karena aku tidak bisa berkumpul dengan teman-teman di dalam bus sebab waktu untuk jalan-jalan di tempat wisata lebih sedikit daripada waktu perjalanan di dalam bus yang menempuh waktu berjam-jam. Sebenarnya, aku ingin sekali pindah tempat duduk, tetapi tidak boleh oleh panitia. Aku sempat kesal, tapi aku berusaha untuk melapangkan dada dan menerima ini, karena tidak hanya aku saja yang bernasib seperti ini, banyak teman lain yang juga bernasib sama. Yang penting aku bisa pergi ke bali.
            Pukul 11.00 WIB semua peserta diwajibkan harus sudah berkumpul di Smasa. Sebelum pukul sebelas aku sudah berada di Smasa, takut kalau nanti aku tertinggal. Sesampainya di Smasa sudah terdapat teman-temanku yang sedang menunggu di halte maupun halaman Smasa dengan koper-koper yang berjejer di depan mereka. Aku langung menuju ke tempat teman-teman akrabku dan mengobrol, sambil menunggu bus datang. Setelah cukup lama mununggu, akhirnya busnya pun datang. Seluruh peserta termasuk aku berdoyong-doyong membawa barang-barang kita ke dalam bagasi bus dan masuk ke dalam bus untuk memilih tempat duduk. Tetapi, sebelum berangkat kita semua berkumpul terlebih dahulu di halaman depan Smasa untuk berdoa sejenak agar perjalanan lancar dan mendengarkan sedikit sambutan dari kepala sekolah. Setelah selesai, barulah kita masuk bus dan berangkat.
            Sebelum bus tancap gas, guru pembimbing setiap bus mengabsen peserta untuk mengecek peserta sudah lengkap apa belum. Setelah semua lengkap barulah kita berangkat sekitar pukul 12.30 WIB. Dalam perjalan kita sempat mampir di sebuah masjid yang berada di daerah Nganjuk untuk menjamak sholat dhuhur dan ashar karena perjalanan memakan waktu cukup lama. Setelah selesai kita bergegas untuk berangkat kembali. Sebelum kita sampai di Bali, terlebih dahulu kita singgah di pelabuhan Ketapang Banyuwangi untuk naik kapal menyeberang selat Bali yang memisahkan pulau Bali dengan pulau Jawa tersebut. Dan untuk menempuh perjalan sampai ke pelabuhan Ketapang tersebut dibutuhkan waktu sekitar dua belas jam. Jadi selam perjalanan aku mengisi kegiatan dengan tidur agar tidak terlalu capek karena duduk terus seharian.
            Sekitar pukul 17.30 WIB kita mampir di sebuah rumah makan untuk makan malam serta menjamak sholat maghrib dengan isya’. Setelah kenyang dan sholat, kita melanjutkan perjalan kembali. Malam harinya, entah pukul berapa aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara anak-anak. Anak-anak yang lain juga terbangun dan heboh melihat pemandangan di luar bus. Aku juga takjub melihatnya, cahaya-cahaya lampu yang berada di sisi kanan dan kiri jalan menyilaukan bola mataku. Sangat indah sekali, banyak lampu yang menyala dengan terangnya, karena di tempat tersebut adalah PLT (pembangkit tenaga listrik) di Paiton, Probolinggo yang selama ini menyuplai listrik di daerah Jawa-Bali. Tapi sayang, kita tidak mengunjungi tempat tersebut karena tempat tersebut bukan tempat wisata. Setelah kagum melihat lampu-lampu tersebut, kembalilah aku ke dalam tidurku.
            Sampailah di pelabuhan Ketapang, dan aku pun terbangun. Sekitar pukul 02.00 WIB kita naik kapal dan berangkat untuk menyebrang laut. Langkah kakiku sempat terhenti ketika berjalan untuk masuk ke kapal. Betapa kagetnya aku, di pagi buta yang dingin ini terdapat sekelompok remaja laki-laki sedang berenang di sekitar kapal untuk menangkap koin-koin yang dijatuhkan para penumpang kapal. Akupun tertarik untuk menjatuhkan sebuah koin bernominal lima ratus rupiah ke dalam air.
            Perjalanan untuk menyebrang laut pun dimulai. Aku duduk dengan teman-teman akrabku yang berbeda bus denganku dan mengobrol seputar perjalanan dalam bus. Penyeberangan hanya memakan waktu sekitar satu jam saja. Dan sampailah kita di pelabuhan Gilimanuk Bali sekitar pukul 04.00 WITA. Sebelum kita menuju ke tempat wisata yang pertama, bus berhenti terlebih dahulu di senuah masjid untuk sholat shubuh.
            Sekitar pukul 07.30 WITA, sampailah kita di tempat wisata yang pertama yaitu Tanah Lot. Tanah Lot terkenal dengan pura nya yang berada di sebuah pulau kecil yang berada di ketinggian kurang lebih 1-2 meter dpl. Aku pun tertarik untuk memasuki pura tersebut, tetapi sebelumnya aku harus disucikan terlebih dahulu.
            Setelah waktu berkunjung habis, kita menuju ke Tanjung Benoa. Di Tanjung Benoa terdapat permainan-permainan air yang seru dan menantang, seperti banana boat, parasyling, dan masih banyak lagi. Tapi saying aku tidak ikut  bermain seperti anak-anak yang lainnya karena aku tidak  begitu tertarik dan juga harganya cukup mahal untuk setiap satu permainan. Jadi aku hanya berfoto-foto ria saja dengan teman-teman akrabku. Setelah cukup puas di tanjung benoa, kita melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat beribadah untuk sholat dhuhur. Di tempat ini terkumpul bangunan-bangunan ibadah, yaitu masjid, pura, wihara, dan gereja yang berjejer saling bersebelahan. Pemandangan ini menggambarkan antar sesama manusia harus saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama yang berbeda.
            Setelah sholat dhuhur dan ashar yang dijamak, kita berangkat kembali ke tempat wisata Uluwatu. Di tempat wisata ini, hampir sama dengan tanah lot. Perbedaannya yaitu di tanah lot terdapat pura yang berada di ketinggian sekitar 1-2 meter dpl, tetapi di uluwatu ketinggiannya sekitar 3-5 meter dpl. Tidak hanya itu, di uluwatu juga terdapat kera-kera yang lucu dan nakal, kalau tidak hati-hati barang-barang kita bisa di ambil kera-kera tersebut tanpa permisi. Waktu berkunjung di uluwatu hanya sebentar, kita harus melanjutkan perjalanan kembali sebelum malam menjelang.
            Selanjutnya aku dan teman-teman mengunjungi Dreamland. Dreamland ini merupakan tempat wisata milik keluarga cendana, yaitu Tommy soeharto. Di dreamland terdapat bukit-bukit yang hijau serta pantai dengan ombak yang menawan, sungguh indah. Tidak hanya itu, di sisi kiri dan kanan jalan terdapat taman-taman bunga yang berwarna-warni dan di hiasi dengan bangunan hotel yang megah dan mewah, ingin rasanya menginap di sana tapi kantong tidak memadai. Aku dan teman-teman akrabku bermain ombak dan berfoto dengan ceria. Alhasil celanaku basah, untungnya hanya bagian bawah saja.
            Hari mulai menginjak sore, perjalanan belum selesai juga. Masih ada tempat yang harus kita kunjungi, yaitu GWK (garuda wisnu kencana). Garuda wisnu kencana merupakan patung dewa wisnu dengan burung garuda. Patung ini merupakan gambaran dari legenda rakyat bali yang cukup terkenal, bahkan ceritanya dijadikan sebuah tari oleh masyarakat bali. Petang mulai datang, kami belum beranjak pergi dari GWK. Kami di suguhi tontonan tari kecak oleh penari-penari bali. Tari tersebut menceritakan legenda dewa wisnu dengan burung kesayangannya garuda. Tariannya sangat bagus dan seru, tiba-tiba saja tokoh penari burung garuda muncul dari belakang tempat duduk penonton. Kejadian ini membuat penonton gempar, ada yang berlari untuk kabur karena takut. Aku juga kaget dan takut, untung saja tempat dudukku berada di depan.
            Tontonan tari pun berakhir, dan malam pun menjelang masih ada satu tempat lagi yang harus kita singgahi yaitu pusat oleh-oleh toko Karang kurnia. Di tempat ini dijual berbagai macam oleh-oleh dari bali, ada baju, aksesoris, dan masih banyak lagi. Akupun tergiur untuk membelanjakan uangku. Setelah semuanya berbelanja, barulah kita menuju ke hotel tempat kita beristirahat. Tidak memekan waktu yang lama, hanya sekitar lima menit kita sampai di hotel.
            Aku dan teman-teman sekamarku meletakkan barang-barang di kamar, kemudian menuju ke ruang makan untuk makan malam. Setelah kenyang, aku dan teman-temanku kembali ke kamar. Kemudian kita saling bergantian untuk mandi. Setelah segar habis mandi, saatnya untuk tidur malam agar tidak capek besoknya, karena masih banyak tempat-tempat wisata yang harus dikunjungi.
Esok harinya, sekitar pukul 07.30 WITA setelah sarapan kita berangkat untuk perjalan pertama di hari kedua kita di bali. Tempat yang pertama kita kunjungi adalah tempat pertunjukan tari barong yang merupakan tari khas bali. Tariannya bagus dan barongnya sangat menarik. Setelah pertunjukannya selesai, kita pergi ke Galuh. Di sini terdapat contoh-contoh rumah adat bali yang mempunyai cirri khas tertentu dan juga menjual pernak-pernik khas bali. Aku ingin membeli tetapi harganya cukup mahal. Setelah puas hanya melihat-lihat saja, kita pergi ke dewata. Di sini merupakan took oleh-oleh khas bali juga, ada cemilan, baju, aksesoris, dll. Tetapi selain berbelanja, tujuan utama kita adalah makan siang di sana. Cuacanya tidak mendukung, hujan turun dengan derasnya. Jadi kita segera melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya.
            Kali ini, kita ke pasar besar sukowati bali. Di sini banyak terjual pernak-pernik khas bali juga tetapi harganya lebih murah daripada di toko-toko lainnya, hanya saja kita harus pintar-pintar menawar, kalau bisa setengah harga dari harga pertama. Aku membeli sedikit oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Hujan masih turun dan waktunya semakin mepet. Sebenarnya masih ada dua tempat lagi yang harus disinggahi, yaitu pantai sanur dan pantai kuta. Tetapi karena cuaca tidak mendukung dan waktu yang semakin sedikit, ada salah astu objek yang kita tinggalkan, yaitu pantai sanur. Kita hanya sempat melewatinya dan melihat pemandangan pantai dari dalam bus.
            Setelah berjalan kurang lebih satu jam lebih, akhirnya kita sampai di central parkir kuta bali. Karena bus tidak dapat dikendarai menuju ke pantai kuta, jadi bus diparkir di central parkir kuta bali. Dan kita naik komotra untuk pergi ke bali. Komotra adalah angkutan umum khas bali untuk pergi menuju pantai kuta, bisa dibilang seperti angkot yang ada di Ngawi, tapi lebih unik dan menarik.
            Perjalanan naik komotra hanya sebentar, dan kita sudah sampai di pantai yang banyak dikunjungi oleh berbagai turis luar negeri yaitu pantai kuta bali. Pantainya sangat indah, tapi sayang ada salah satu pemandangan yang menghalangi dan membuat pemandangan kurang indah, yaitu sampah-sampah yang dibawa oleh arus ombak. Sehingga sampah-sampah tersebut menumpuk di tepi pantai, kejadian ini tidak membuat semangatku berkurang. Aku dan teman-temanku sangat bersemangat sekali karena banyak sekali turis-turis yang sedang berlibur di pantai kuta tersebut. Kita mencoba untuk meminta foto bersama dengan turis-turis tersebut. Waktu berkunjung di kuta sangat banyak, kita bahkan bisa melihat matahari terbenam. Tapi sayang, aku dan teman-teman akrabku sudah kembali duluan ke central parkir kuta bali. Tapi aku tidak menyesal walau tidak bisa melihat sunset. Karena aku sudah puas berfoto-foto dengan banyak turis. Setelah matahari mulai tak terlihat kembali, tibalah waktunya untuk pulang ke hotel.
            Sekitar pukul delapan malam lebih, kita sampai di hotel. Aku menurunkan barang-barang untuk oleh-oleh keluarga di rumah yang tadi pagi kubeli dan menyimpannya di kamar. Sebelum mandi, aku makan malam terlebih dahulu dan barulah mandi. Malam terakhir di bali, kita sempatkan untuk bercanda gurau. Teman-temanku yang lain berkumpul di kamarku dan ngobrol-ngobrol dengan asyiknya sampai larut malam. Setelah ngantuk, teman-temanku kembali ke kamarnya masing-masing dan akupun juga tidur nyenyak di kamarku.
            Pagi pun menjelang, waktunya bersiap-siap untuk pulang kembali ke Ngawi. Sebelumnya kita sarapan dulu, kemudian chek out hotel dan berangkat. Tetapi kita tidak langsung berangkat menuju pelabuhan Gilimanuk Bali, kita masih harus mengunjungi tiga tempat wisata lagi, yaitu sangeh, jogger, dan danau bedugul.
            Pertama kita menuju ke sangeh, di tempat ini banyak terdapat kera-kera yang konon katanya berjumlah seribu. Selain itu ada sebuah pohon yang berlegenda, yaitu pohon lanang wadon yang mempunyai legenda magis. Kemudian kita melanjutkan perjalanan kembali ke jogger. Jogger merupakan tempat penjualan barang-barang merk jogger yang sangat terkenal di bali dan hanya terdapat di bali, tetapi harganya cukup mahal. Setelah puas berbelanja, kemudian kita menuju ke tempat wisata yang terakhir, yaitu danau bedugul. Danaunya sangat jernih airnya dan pemandangannya sangat indah. Di bedugul juga terdapat pura dan taman-taman bunga. Waktu telah minginjak dhuhur, selanjutnya kita berangkat ke pelabuhan.
            Waktu sholat ashar kita mampir sebentar di masjid, setelah sholat kita melanjutkan perjalanan kembali. Sekitar pukul setengah tujuh malam kita sudah sampai di pelabuhan, kemudian naik ke kapal. Perjalanan hanya memakan waktu satu jam, sampailah di pelabuhan Ketapang Banyuwangi sekitar pukul 19.00 WIB. Kemudian kita melanjutkan perjalanan ke rumah makan untuk makan malam dan sholat maghrib dan isya’. Setelah kenyang, berangkatlah kita menuju ke Ngawi.
            Sekitar pukul satu pagi, kita singgah ke pasar Bondowoso yang khas dengan jualan tape Bondowoso. Tetapi aku tidak berselera untuk keluar dari bus, karena hari masih dingin jadi aku lebih memilih untuk tidur.
            Lamanya perjalanan menuju Ngawi aku habiskan dengan tidur. Dan sekitar pukul lima pagi kita mampir ke masjid di Nganjuk untuk sholat shubuh. Setelah selesai sholat, perjalananpun dilanjutkan kembali. Pukul 06.30 WIB, sampailah di Smasa. Rasanya badanku sangat capek tetapi aku senang bisa memperoleh kenangan-kenangan yang berharga dari bali bersama teman-temanku. Kemudian aku pulang menuju rumahku.

oya...nih ada sedikit foto"ku at bali...hehehe #narsis







Add caption